laporan Klimatologi ku
Hanna D Purba
E1B012053
UNIB
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Klimatologi
adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang terjadi pada suatu
wilayah dalam kurun waktu yang sama. Cuaca merupakan keadaan fisik atmosfer
pada suatu saat dan tempat tertentu dalam jangka pendek. Klimatologi pertanian
ialah cabang ilmu iklim atau cuaca terapan yang mempelajari tentang hubungan
antara proses-proses fisik di atmosfer (unsur-unsur cuaca) dan proses
pertanian. Tercakup didalamnya antara lain hubungan antara faktor iklim dengan
produksi pertanian. Sasaran yang hendak dicapai oleh klimatologi pertanian
ialah untuk memahami dan mengkaji proses-proses yang terjadi pada perubahan
lingkungan fisik disekitar organisme pertanian akibat perkembangan organisme
tersebut serta dampak perubananya bagi organisme itu sendiri.
Unsur-unsur
cuaca yang diamati dalam klimatologi pertanian meliputi: radiasi matahari,
suhu, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, evaporasi, curah hujan, angin,awan
dan lain-lain. Sedangkan unsur pertanaian yang diamati tergantung pada tujuan
peneliat pertanian tersebut seperti : fase pertumbuhan tanaman, produksi
tanaman, serangan hama dan penyakit dan lain-lain
Menurut WMO
(World Meteorology Organization) dalam penempatan stasiun klimatologi pertanian
diutamakan di stasiun percobaan Agronomi, Hortikultura, Peternakan, Kehutanan,
hidrologi, lembaga penelitian tanah, Kebun raya ataupun cagar alam serta daerah
yang perubahan cuacanya sering menyebabkan kerugian.Penempatan stasiun klimatologi/meteorology
sedapat mungkin memenuhi syarat antara lain :
1.
Sekeliling luasan terpelihara dengan tanaman penutup
(rerumputan atau tanaman yang rendah) sebatas pada pengaruh gerakan angin.
2.
Disekitar atau dekatnya tidak ada jalan raya (jalan
besar)
3.
Tempatnya pada tanah yang datar.
4.
Bebas atau jauh dari bangunan dan pohon-pohon besar.
5.
Letak stasiun jangan terlalu jauh dengan pengamat dan
keperluan pengamatan. Hal ini akan lebih baik dalam ketepatan waktu dan kondisi
yang dapat dipercaya.
Syarat tanam peralatan klimatologi yaitu mewakili
keadaan iklim seluas mingkin kawasan wilayah yang diinginkan. Stasiun dibuat
pada sebidang lahan datar dengan ditanami rumput seragam setinggi sekitas 5 cm.
Stasiun harus bebas dari penghalang. Stasiun harus diberi pagar kokoh. Ukuran
luas stasiun beragam, mulai dari 2 m x 2 m hingga 50 m x 50 m. Mengetahui
koordinat dan tinggi dari muka laut stasiun tersebut.
Beberapa
alat pengukuran yang digunakan dalam klimatologi yaitu:
ALAT
PENGUKUR RADIASI MATAHARI
Pengukuran
lamanya sinar matahari bersinar dimaksudkan untuk mengetahui intensitas dan
berapa lama/ jam matahari bersinar mulai terbit hingga terbenam. Matahari
dihitung bersinar terang jika sinarnya dapat membakar pias Campble stokes.
Lamanya matahari bersinar dapat dinyatakan dalam presentase atau jam. Untuk
keperluan pemasangan dan pengamatan perlu diketahui hal-hal yang menyangkut
waktu smeu lokal dan waktu rata-rata lokal. True Solar Day yaitu waktu antara
dua gerakan matahari melintasi meridian. Waktu yang didasarkan panjang hari ini
disebut apparent solartime atau waktu semu lokal. Waktu ini dapat ditunjukkan
oleh sunshine recorder. Waktu semu lokal ialah waktu yang ditentukan oleh
gerakan relatif matahari terhadap horizon. Sepanjang tahun lamanya (panjangnya)
True Solar Day berbeda-beda. Untuk memudahkan perhitungan dibayangkan adanya
matahari fiktif yang beredar mengelilingi bumi dengan kecepatan tetap selama
setahun.
Beberapa
alat ukur yang digunakan dalam pengukuran radiasi surya( radiasi matahari )
yaitu:
PENGUKUR SINAR MATAHARI CAMPBELL STOKES
Campbell
Stokes,lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan
(memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari
tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan
pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut
dapat dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa
terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang
konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias.
Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan
diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar
terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan
waktu dari bagian-bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya
penyinaran matahari.
PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS JORDAN
Alat ini
mencatat sendiri lamanya matahari bersinar dalam sehari yang terdiri dari dua
kotak berbentuk setengah silinder dan tertutup. Di bagian dalam dipasang kertas
yang sangat peka terhadap sinar matahari langsung.
Apabila
seberkas matahari langsung mengenai kertas ini akan meninggalkan bekas yang
gelap. Alat ini diatur sedemikian sehingga satu pias dipakai untuk pagi dan
pias lainnya untuk siang hari.
PENGUKURAN INTENSITAS RADIASI MATAHARI
Untuk
mengetahui intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung
maupun yang dibaurkan oleh atmosfer. Intensitas radiasi matahari ialah jumlah
energi yang jatuh pada suatu bidang persatuan luas dalam satu satuan waktu
Pada
prinsipnya sensor alat pengukur intensitas radiasi matahari dibagi 2 jenis :
- Sensor yang dibuat dari bimetal yaitu 2 jenis
logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang berbeda dan diletakkan
satu sama lainnya. Alat yang memakai sensor jenis ini ialah Actinograph.
- Sensor yang dibuat dari Thermopile seperti yang
terdapat pada Solarimeter, Pyranometer dll
SOLARIMETER DAN PYRANOMETER
Untuk
mengukur radaiasi matahari total, memperoleh data intensitas matahari secara
kontinue, Solarimeter dihubungkan ke sebuah alat pencatat yang dinamakan Chart
Recorder yang mempunyai sifat Self Balancing Potentiometric yaitu suatu
recorder yang bekerjanya berdasarkan keseimbangan antara signal (tenaga listrik
yang masuk berasal dari Solarimeter dengan tenaga listrik dari power supply.
ALAT
PENGUKUR KELEMBABAN UDARA
Alat-alat
untuk mengukur Relative Humidity
dinamakan Psychrometer atau Hygrometer. Pada umumnya alat bola
kering dan bola basah dinamakan Psychrometer.
Dengan Hygrometer, Relative Humidity dapat langsung
dibaca. Hygrometer ialah alat
yang mencatat Relative Humidity.
PSYCHROMETER BOLA BASAH DAN BOLA KERING
Psychrometer
ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :
1.
Thermometer Bola Kering : tabung air raksa
dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
2.
Thermometer Bola Basah : tabung air raksa
dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu;
suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
Suhu udara
didapat dari suhu pada termometer bola kering,
PSYCHROMETER PUTAR (WHIRLING)
Psychrometer
Sling/ Whirling, alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang dipasang pada
kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang tegak lurus pada panjangnya.
Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air murni. Psychrometer diputar
cepat-cepat (3 putaran/ detik). Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca
cepat-cepat. Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai
diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah. Jika ada 2
suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering.
Keuntungan
ini adalah bentuknya yang portable dan kemurahan harganya dibandingkan dengan
Psychrometer Assmann,sedangkan kerugiannya adalah harus diputar diluar sangkar,
kedua Thermometernya dipengaruhi radiasi dan dari badan si pengamat.Waktu hujan
tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan pembacaan.Kecepatan udara
(ventilasi) mungkin terlalu kecil.
HYGROMETER RAMBUT
Hygrometer
rambut merupkan pengukuran kelembapan dengan rambut menunjukkan perubahan
dimensi jika kelembaban udara berubah-ubah. Perubahan dimensi dapat dipakai
sebagai indikasi kelembaban nisbi udara.
Hygrometer
rambut ada yang bersifat non recording dan recording (Hygrograph).
ALAT
PENGUKUR ARAH DAN KECEPATAN ANGIN
Angin
merupakan pergerakan udara yang disebabkan karena adanya perbedaan tekanan
udara di suatu tempat dengan tempat lain. Dengan adanya pergerakan udara di
atmosfer ini maka terjadilah distribusi partikel-partikel di udara, baik
partikel kering (debu, asap, dsb) maupun partikel basah seperti uap air.
Pengukuran angin permukaan merupakan pengukuran arah dan kecepatan angin yang
terjadi dipermukaan bumi dengan ketinggian antara 0.5 sampai 10 meter.
ALAT
PENGUKUR CURAH HUJAN
PENAKAR CURAH HUJAN BIASA ATAU PENGUKURAN CURAH HUJAN MANUAL
Penakar
hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak dapat mencatat
sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari :
- Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian
badan alat.
- Bak tempat penampungan air hujan.
- Kaki yang berbentuk tabung silinder.
- Gelas penakar hujan.
PENAKAR HUJAN JENIS HELLMAN
Penakar
hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri. Jika
hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung
tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat
(naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya
selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang
ditakkan/ digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga
per. Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada
pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air
dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki
pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus
vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan
menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.
1.2.Tujuan
Praktikum : Mengenal stasiun cuaca/iklim dan sistem peralatannya.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Stasiun Observasi Meteorologi/Klimatologi dibangun
untuk pengukuran satu atau beberapa elemen meteorologi. Stasiun observasi
meteorologi dapat diklasifikasikan menjadi:
§ Stasiun
sinoptik darat dan laut yang dapat dibagi lagi menjadi stasiun observasi
permukaan dan stasiun observasi udara atas, misalnya pilot balon, radiosonde,
radiowind, atau rawinsonde.
§ Stasiun
klimatologi terdiri dari stasiun hujan atau stasiun untuk tujuan khusus.
Stasiun ini diakukan oleh observer volunteer yang observasinya dilakukan harian
(Bayong Tjasyono, 2004).
Dalam klimatologi ada dua macam
observasi:
1) Observasi
visual atau panca indera (sensory observation) yaitu observasi tanpa memakai
alat pengukur melainkan berdasarkan pengalaman saja.
2) Observasi
instrumental (instrumental observation) yaitu observasi yang dilakukan dengan
bantuan alat pengukur yang harus dipasang menurut aturan baku (Setiawan, 2003).
Unsur cuaca dan iklim utama seperti suhu
udara, kelembaban udara, curah hujan, tekanan udara, angin, durasi sinar
matahari, dan beberapa unsur iklim yang kurang penting. Faktor yang
mempengaruhi unsur iklim sehingga dapat membedakan iklim di suatu tempat dengan
iklim di tempat lain disebut kendali iklim. Matahari adalah kendali iklim yang
sangat penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus
laut.. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, sel semi
permanen tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut, dan
badai (Bayong Tjasyono HK, 2004).
Adapun alat-alat meteorologi yang ada di Stasiun
Meteorologi Pertanian diantaranya alat pengukur curah hujan (Ombrometer tipe
Observatorium dan Ombrograf), alat pengukur kelembaban relatif udara
(Psikometer Assman, Psikometer Sangkar, Higrograf, Higrometer, Sling
Psikometer), alat pengukur suhu udara (Termometer Biasa, Termometer Maksimum,
Termometer Minimum, dan Termometer Maximum-Minimum Six Bellani), alat pengukur
suhu air (Termometer Maksimum-Minimum Permukaan Air), alat pengukur panjang
penyinaran matahari (Solarimeter tipe Jordan, Solarimeter tipe Combell Stokes),
alat pengukur suhu tanah (Termometer Permukaan Tanah, Termometer Selubung Kayu,
Termometer Bengkok, Termometer Maksimum-Minimum tanah, Termometer Simons, Stick
Termometer), alat pengukur intensitas penyinaran matahari (Aktinograf), alat
pengukur evaporasi (Panci Evaporasi Kelas A, Piche Evaporimeter) dan alat
pengukur kecepatan angin (Cup Anemometer, Hand Anemometer, Biram Anemometer)
(Prawirowardoyo, 1996).
Pemeliharaan alat jenis pencatat:
A.
pada statiun klimatologi
- Lihat, apakah alat mencatat dengan
semestinya atau tidak
- Bacalah angka pada alat tersebut.
- Buatlah tanda waktu pengamatan pada
pias
B.
mengganti pias harian atau mingguan.
·
Lihat apakah tinta tidak menyumbat ujung
pena.
·
Bersihkan pena bila perlu
·
Putarlah jam yang menggerakkan pias
dengan cuikup agar tidak mati sebelum waktunya.
·
Tulis waktu,tangaal, bulan dan tahun
pemasanganserta nama station pada pias yang baru.
·
Letak pias pada silinder sedemikian rupa
sehingga ujung luar tertutup rapi.
·
Letakkan pena pada pias dengan wakttu
yang cocok.
Jenis
alat yang diukur adalah sebagai berikut:
Alat pengukur unsur iklim
·
Alat pengukur suhu udara
·
Alat pengukur suhu tanah
·
Alat pengukur kelembapan udara
·
Alat pengukur tekanan udara
·
Alat pengukur hujan
·
Alat pengukur penguapan
·
Alat pengukur hujan.
(Penuntun Praktikum klimatologi,2013)
Agar
kebenaran dan keterampilan data terhadapsekitar dapat dipenuhi serta keamanan
peralatan dapat terjamin maka suatu stasiun harus memenuhi beberapa
persyaratan. Syarat-syarat tersebut antara lain :
- Mewakili keadaan iklim seluas
mungkin kawasan wilayah yang dinginkan
- Stasiun dibuat pada sebidang lahan
datar dengan ditanami rumput seragam setinggi 5 cm
- Stasiun harus bebas dari penghalang
- Faktor lingkungan yang bersifat
khusus seperti : rawa, sungai, danau, gunung, harus dihindari dan untuk
daerah seperti itu harus dibuat stasiun tambahan.
(Kartasapoetra, 1986)
Stasiun
klimatologi/meteorologi merupakan taman tempat peralatan yang mengukur
unsur-unsur iklim/cuaca secara kontinyu. Ia merupakan lapangan daftar berumput
dengan luas sesuai dengan macam alat yang ada di dalamnya.Ada macam-macam kelas
stasiun sesuai dengan tingkat kelengkapan macam data unsur-unsur cuaca/iklim
yang diamati :
Ø
Stasiun
klimatologi kelas I
Ø
Stasiun
klimatologi kelas II
Ø
Stasiun
klimatologi kelas III
Ø
Stasiun
Meteorologi Pertanian khusus ( kelas IV)
Ø
Stasisn
Meteorologi pertanian khusus (SMPK)
Ø
Stasiun
Hujan
Stasiun iklim/cuaca didirikan dengan tujuan
antara lain agar ketepatan dan keamanan data yang diperoleh terjamin.
Unsur-unsur yang diamati diharapkan menggambarkan keadaan umum iklim/cuaca
setempat. Untuk itu stasiun dibangun pada lokasi yang dapat mewakili keadaan
sekitarnya secara luas dengan menghindari lokasi yang ekstrim (Penuntun
Praktikum klimatologi.2013).
Klimatologi yang pengukurannnya dilakukan secara kontinyu dan meliputi
periode waktu yang lama paling sedikit 10 tahun, bagi stasiun klimatologi
pengamatan utama yang dilakukan meliputi unsur curah hujan, suhu udara, arah
dan laju angin, kelembapan, macam dan tinggi dasar awan, banglash horizontal,
durasi penyinaran matahari dan suhu tanah . oleh karena itu persyaratan stsiun
klimatologi ialah lokasi, keadaan stasiun dan lingkungan sekitar yang tidak
mengalami perubahan agar pemasangan dan perletakan alat tetap memenuhi
persyaratan untuk menghasilkan pengukuran yang dapat mewakili (prawirowardoyo,
1996).
BAB III
METODELOGI
3.1 Waktu dan
tempat :
Waktu
: kamis / 07 November 2013
Tempat : Laboratorium Ilmu Tanah
3.2 Alat dan
Bahan :
-Stasiun iklim
-Seluruh peralatan pengukuran unsur cuaca /
iklim yang ada di laboratorium dan di stasiun
3.3
Cara Kerja :
Pengenalan Stasiun
1 Mendatangi stasiun klimatologi, kemudian lihat ukuran
stasiun , penutup tanah pada stasiun
dan tata letak alat alat di dalamnya stasiun.
2 Memperlihatkan lingkungan
stasiun,bagaimana keadaan bangunan, pohon penghalang lainnya. Berapa kira kira
jaraknya ?
Pengenalan Alat
1 Mengamati setiap alat yang
diperagakan, baik yang di dalam stasiun maupun yang terdapat di dalam
laboratorium.
2 mencatat nama setiap alat, apa
sensornya dan bagaimana cara kerjanya.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
Alat alat pengukur unsur cuaca yang diamati,
yaitu :
|
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
|
PENGUKUR
RADIASI SURYA
|
||
|
1
|
|
Campbel stokes
mengukur lama penyinaran
Cara Kerja: Pemfokusan sinar matahari
PePemasangan alat sedemikian rupa sehingga :
Mangkuk tempat pemasangna kertas pias harus menunjukkan arah timur barat.
Bagian bawah alat harus datar (diatur dengan leveling).
Lensa bola bersama dengan kertas pias dimiringkan sesuai dengan letak
lintang tempat pengamatan.
Cara pengamatan :
Kertas pias dipasang dan diganti tiap sore hari pada pukul 18.00.
Kertas pias yang digunakan ada tiga macam, yaitu bentuk lurus, bengkok
panjang dan bengkok pendek.
Jadwal penggunaan masing-masing bentuk kertas pias tergantung letak
pengamatan dan kedudukan matahari terhadap tempat tersebut.
Pengukuran panjang penyinaran aktual dilakukan dengan ketelitian 0,1 jam
dengan ketentuan sebagai berikut :
Noda langsung bundar dihitung ½ panjang garis tengah noda.
Noda berbentuk titik, setiap dua atau tiga kali dihitung 0,1 jam .
Noda berbentuk garis berlubang, dihitung dikurangi 0,1 jam setiap
pemusatan.
Noda berbentuk garis tidak berlangsung, tidak pada dikoreksi.
|
|
2
|
Solarigraf
|
|
|
PENGUKUR SUHU
|
||
|
3
|
Termometer
Biasa
|
Prinsip Kerja
:Muai ruang zat cair
Cara Kerja:
Dipasang sekaligus sebagai termometer bola kering pada psikrometer
sangkar
Cara pengamatan :
1. Suhu udara dapata dibaca pada skala
termometer dengan ketelitan pembacaan 0,1ºC.
2. Mata pengamat harus tegak lurus
terhadap kolom air raksa.
3. Pengamatan dilakukan tiga kali
sehari, pada pukul 07.00, 13.00 dan 18.00.
Dapat digunakan
sebagai pengukur suhu udara atau suhu tanah sesuai dengan naik turunnya
cairan atau perubahan sensor logam yang dapat dibaca teraannya.
Biasanya diletakkan
120 cm dari permukaan tanah.
|
|
|
|
Termometer maksimum
Prinsip Kerja :
Muai ruang zat cair yang dimofikiasi dengan celah sempit
Alat di pasang pada sangkar meteo dan dipasang miring ±2º terhadap sumbu
horizontal, dengan bagian reservoir lebih rendah
1. Suhu maksimum dapat dibaca tepat
pada permukaan kolom air raksa.
2. Setelah pengamatan, alat dipasang
pada posisibagian reservoir disebelah luar dan dikibaskan sampai tidak
terdapat pemutusan kolom air raksa pada celah sempit dan dipasang untuk
pengamatan hasil selanjutnya.
3. Pengamatan dilakukan sore hari pada
pukul 16.00.
|
|
|
Termometer minimum
Mengukur
suhu udara ekstrim rendah. Zat cair dalam kapiler gelas adalah alkohol yang
bening. Pada bagian ujung atas alkohol yang memuai atau menyusut terdapat
indeks. Indeks ini hanya dapat didorong ke bawah pada suhu rendah oleh
tegangan permukaan bagian ujung kapiler alkohol. Bila suhu naik alkohol
memuai, indeks tetap menunjukkan posisi suhu terendah.
Prinsip
kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah penghalang
(indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan
indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap
pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring sekitar
20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga
dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali bila
sudah berada diposisi bawah (suhu minimum).
|
|
|
|
|
Termometer Suhu Tanah
Prinsip Kerja
: Muai ruang zat cair
Alat bersifat portable, alat diletakkan diatas permukaan
tanah
|
|
|
Termograf
Alat ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph
ini adalah logam panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar.
Bentuk bimetal merupakan spiral. Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar
kotak Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan sekrup
penyetel halus, sehingga letak pena dapat diatur. Ujung lain dihubungkan
ketangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat menimbulkan track/
rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur
naik, ujung bimetal menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya. Sebelum
dipakai, thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus
ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai untuk mengukur atmospher.
|
|
|
Pengukur
Kelembapan Nisbi
|
||
|
|
|
Higrofrag
Prinsip Kerja
: Sifat kembang kerut benda higroskopis
Cara pemasangan alat : Di pasang pada sangkar meteo
Cara kerja :
Dipasang kertas grafik pada silinder yang dapat berputar secara otomatis.
Penggantian kertas grafik dilakukan sekali dalam seminggu.
Kelembaban nisbi udara dalam satuan persen (%) ddapat dibaca pada kertas
grafik.
Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui ayunan kelembaban nisbi udara
selama satu minggu.
Higrometer
Higrometer adalah sejenis alat
untuk mengukur tingkat kelembaban
pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container)
penyimpanan barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry
box penyimpanan kamera. Kelembaban yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur
yang menjadi musuh pada peralatan tersebut.
Higrometer rambut
menunjukkan perubahan dimensi jika kelembaban udara berubah-ubah. Perubahan
dimensi dapat dipakai sebagai indikasi kelembaban nisbi udara.
Hygrometer
rambut ada yang bersifat non recording dan recording (Hygrograph). Rambut
merupakan sensor dari alat ini.
|
|
|
|
Sling Psikrometer
Prinsip Kerja
: Berdasar sistem termodinamika
Cara
kerja alat :
Sebelum digunakan, kain kasa pada TBB ditetesi dengan air secukupnya.
Selanjutnya Sling Psikrometer diputar ± 33 kali dengan kecepatan 4
putaran/detik atau lebih kurang sama dengan kecepatan angin 2,5 m/detik.
Pengamatan dilakukan tiga kali dalam sehari, pada pukul 07.00,
13.00 atau 14.00 dan pukul 18.00.
Mula-mula dilakukan pembacaaan suhu termometer bola basah (TBB) kemudian
termometer bola kering (TBK).
Pembacaan dilakukan sampai ketelitian 0,1ºC. Kelembaban nisbi suatu saat
dicari dalam tabel, berdasarkan nilai selisih suhu pada TBK dab TBB.
Bagian atas menentukan kelembapan
Bagian bawah menentukan suhu
|
|
|
|
Termometer
bola basah dan bola kering
Definisi : Alat ini berfungsi untuk mengukur
temperatur udara. Thermometer Bola Basah adalah Thermometer biasa (Bola
Kering) dengan bolanya terbungkus dalam kain yang selalu basah oleh air
murni.Dry Bulb temperature (Temperatur bola kering)Yaitu skala suhu yang
ditunjukkan oleh thermometer bulb biasa dengan bulb dalam keadaan kering.
Satuan untuk suhu ini biasanya dalam celcius atau fahrenheit. Wet Bulb
Temperature (Temperatur bola basah)
Yaitu suhu bola basah. Sesuai dengan namanya “wet bulb”, suhu ini diukur dengan menggunakan thermometer yang bulbnya dilapisi dengan kain yang telah basah kemudian dialiri udara yang ingin diukur suhunya. Perpindahan kalor terjadi dari udara ke kain basah tersebut. Kalor dari udara akan digunakan untuk menguapkan air pada kain basah tersebut, setelah itu baru digunakan untuk memuaikan cairan yang ada dalam thermometer. |
|
Pengukuran Angin
|
||
|
|
|
Anenometer
Cara kerja alat :
Alat dipasang pada
tiang/menara dengan ketinggian 0,5 m, 2 m, atau 10 m sesuai dengan
masing-masing penggunaan.
Pemasangan harus
pada tempat yang terbuka, jarak benda terdekat paling sedkit 10 kali tinggi
benda tersebut.
Cara
pengamatan :
Tiap pagi hari pukul
07.00 dibaca angka pada alat pencatat.
Rerata kecepatan angin dapat dihitung dari besarnya selisih pembacaan
hari II dengan pembacaan I (jarak tempuh angin) dibagi dengan waktu antara
bedapengamatan tersebut (periode satu hari : 24 jam).
Satuan pengamatan adalah km/jam.
Arah
angin diukur berdasarkan datangnya angin,sedangkan kecepatan diukur
berdasrkan jarak yang ditempuh oleh udara yang begerak dalam jangka waktu.
Anemograf,memiliki
funsi yang sama namun alat itu bekerja dengan menggunakan sensor yang
menghasilkan grafik.
|
|
Pengukur curah hujan
|
||
|
|
|
Ombrometer (pengukur curah hujan manual)
Alat di tempatkan dilapangan terbuka dengan jarak terhadap pohon atau
bangunan terdekat sekurang-kurangnya sama dengan tinggi pohon atau bangunan
tersebut.
2. Permukaan mulut corong harus
benar-benar horizontal dan di pasang pada ketinggian 120 cm dari permukaan
tanah , dan luas permukaan 100 cm2
Cara
pengamatan :
Pengamatan dilakukan setiap pukul 06.30 pagi.
1. Data curah hujan harian didapat
dengan jalan dibuka dan airnya ditampung dalam gelas penakar yang bersatuann
mm tinggi air.
2. Ketelitian pengamatan sampai 0,2
mm.
3. Hujan kurang dari 0,5 mm dianggap
tidak ada meskipun tetap dicatat.
4. Jika gelas penakar penuh,
pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur volume air yang tertampung dengan
gelas ukur biasa. Karena luas penampang pengukuran curah hujan 100 cm²
sehingga setiap volume 10 cm² berarti sama dengan 1 mm tinggi permukaan air.
Untuk menentukan curah hujan digunakan rumus volume curah hujan / luas
penampang.
|
|
|
|
1. Ombrograf
Cara kerja
Syarat penempatan
alat seperti Ombrometer.
Alat dipasang diatas permukaan tanah dengan tinggi permukaan mulut corong
40 cm dari permukaan tanah.
kertas grafik dipasang
pada silinder yang berputar secara teratur secara otomatis.
Penggantian kertas
grafik dilakukan 1 minggu sekali.
Pencatatan curah
hujan bersifat kumulatif, dengan kapasitas maksimum penampungan 60 mm (satuan
pencatat dalam mm).
Banyaknya curah hujan dan
terjadinya hujan(waktu dan intensitas) dapat dibaca dari kertas grafik.
|
4.2 PEMBAHASAN
Pada praktikum ini membahas tentang pengenalan stasiun meteorologi dan
peralatannya. Alat-alat ini digunakan dalam menentukan iklim di suatu tempat. Alat-alat
peraga yang di gunakan dalam praktikum ini terdiri dari peralatan manual dan
peralatan sistem AWS ( Automatic Weather Stasiun).
Peralatan klimatologi dibagi menjadi 2 yaitu alat
manual dan alat otomatis.alat manual adalah alat yang menggunakan penghitungan
kembali atau menghasilkan data, sedangkan otomatis adalah alat yang menggunkaan
sensor yang menghasilkan grafik.
Peralatan manual terdiri atas alat pengukur curah
hujan, alat pengukur kelembaban nisbi udara, alat pengukur suhu udara, alat
pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara, alat pengukur suhu tanah, alat
pengukur suhu air, alat pengukur panjang penyinaran,alat pengukur intensitas
radiasi matahari, dan alat pengukur kecepatan angin.
Untuk mengukur curah hujan digunakanlah alat pengukur
curah hujan yang terdiri atas dua macam yaitu Ombrometer dan Ombograf. Prinsip
kerja dari kedua alat ini adalah sebagai penampung curah hujan dan berdasarkan
sistem pelampung.
Untuk mengukur nisbi udara digunakanlah alat pengukur
nisbi udara yang juga terdiri atas dua macam yaitu termometer bola basah dan
bola kering dan Higrograf. Higrograf adalah berdasarkan sistem termodinamika
dan berdasarkan sifat kembang kerut benda higroskopis, alat pengukur kelembapan
yang relative digabung dnegan alat pengukur suhu,sama halnya dengan termometer
bola basah dan kering yang perhitungan energi penguapan.
Untuk mengukur suhu udara digunakanlah alat pengukur
suhu udara yang terdiri atas lima macam yaitu Termometer Biasa, Termometer
Maksimum, Termometer Minimum, Termometer Tanah dan Termograf. Kelima alat ini
mempunyai prinsip kerja dengan muai zat cair. Perbedaannya adalah untuk
Termometer Biasa dan Termometer Maksimum menggunakan muai zat cair air raksa
sedangkan untuk Termometer minimum menggunakan muai zat cair dari alkohol dan
untuk Termometer Minimum dengan alkohol sedangkan temograf dengan sensor dari
logam.
Untuk mengukur suhu dan kelembaban nisbi udara
digunakanlah alat pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara
yang terdiri atas dua macam yaitu Termohigrometer dan Termohigrograf. Kedua
alat ini mempunyai prinsip kerja yang sama yaitu dengan muai dwi-logam dan
higroskopis rambut.
Untuk mengukur suhu tanah digunakanlah alat pengukur suhu tanah Termometer
Permukaan tanah. Alat ini mempunyai prinsip kerja yang sama yaitu dengan muai
zat cair.
Untuk mengukur temperatur air digunakan alat pengukur temperatur
maksimum-minimum air dengan prinsip kerja dengan muai zat cair.
Untuk mengukur panjang penyinaran digunakanlah alat pengukur panjang
penyinaran yang terdiri atas dua macam yaitu Solarimeter tipe Yordan dan
Solarimeter tipe Compbell-Stokes. Prinsip kerja kedua alat ini adalah dengan
reaksi fotokhemis dan pemfokusan sinar matahari.
Untuk mengukur radiasi matahari digunakanlah alat pengukur intensitas
radiasi matahari yang dinamakan solarimeter dan solarigraf yang kerjanya
ditentukan oleh sensor. Untuk mengukur kecepatan angin digunakanlah alat
pengukur kecepatan angin yaitu Anemometer Stasiun klimatologi merupakan taman tempat peralatan yang mengukur
unsur-unsur iklim/cuaca secara kontinyu. Ia merupakan lapangan datar berumput
dengan luas banyak alat yang ada di dalamnya
Pengamatan di
lakukan pada dua stasiun yaitu; stasiun
manual dan stasiun otomatik, pada stasiun manual terdapat alat pengukur curah
hujan yang dinamakan ombrometer, pengamatan dilakukan kurang lebih 12 jam
yaitu, dari jam 7.30, 15.30, dan 17.30. Pada tempat di mana ombrograf
ini berada adapun luas lahannya kurang lebih 10x10 meter dan permukaan tanah
tidak rata, Ombrograf mempunyai luas permukaan 100 m2 dengan
peletakan alat setinggi 120 cm dari permukaan tanah, dan pada stasiun
ini juga terdapat sangkar cuaca yang merupakan rumah atau kotak berventilasi
yang digunakan untuk melindungi alat yang peka terhadap pengaruh langsung
keadaan luar atau gangguan luar yang menyebabkan alat tidak menggambarkan
keadaan yang sebenarnya dari unsur yang diukur. Alat tersebut antara lain
termometer udara, hygrometer, termograf, hygrograf, evavorimeter piche, dan
lain-lain. Sangkarnya harus mempunyai ventilasi yang baik agar pengukuran udara
luar terwakili secara tepat.
Sedangkan pada stasiun otomatik terdapat alat ukur
curah hujan yang disebut Omrograf, fungsinya sama seperti Ombrometer tapi, cara
kerjanya lebih cepat dan praktis dari pada ombrometer, karena ombrograf
merupakan alat otomatis. Stasiun otomatik merupakan stasiun multi fungsi yakni
dalam satu alat terdapat tiga fungsi yaitu untuk mengukur curah hujan,
kelembaban, dan untuk mengukur kecepatan angin, adapun nama alatnya antara
lain:
Higrometer,
aninograf, dan ombrograf. Luas stasiun ini berkisar 5x5 m dan keberadaannya 120
cm dari permukaan tanah.
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Dari
praktikum yang telah dilakukan tentang Pengenalan Stasiun Meteorologi dan
Peralatannya dapat disimpulkan bahwa:
1 Stasiun
klimatologi/meteologi merupakan peralatan yang mengukur unsur-unsur iklim/cuaca
secara kontininyu.
2 Alat-alat
pengukur cuaca terdiri dari peralatan manual dan peralatan sistem Automatic
weather Station (AWS).
3 Alat-alat
ini pengukur cuaca memiliki fungsinya masing-masing dan prinsip kerja yang
berbeda-beda.
4 Tingkat
ketelitian alat dengan sistem AWS lebih tinggi dibandingkan dengan peralatan
manual.
5.2. Saran
Diharapkan
sebelum melakukan praktikum agar alat alat klimatologi di persiapkan dengan
baik dan alat alatnya diperlengkapi.
Daftar Pustaka
Bayong, T.H.K, 2004. Iklim dan lingkungan, Penerbit PT Cendikia Jaya
Utama, Bandung
Kartasapoetra, A.G.,
1986. KLIMATOLOGI Pengaruh Cuaca Iklim
terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi Aksara, Jakarta.
Prawiroardoyo,
S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Penuntun
Praktikum Agroklimatologi,2013. Universitas Bengkulu.Bengkulu
Setiawan, A. C.
2003. Otomatisasi stasiun cuaca untuk menunjang kegiatan pertanian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar