Senin, 20 Januari 2014

laporan klimatologi


laporan Klimatologi ku 
Hanna D Purba
E1B012053
UNIB

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang terjadi pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang sama. Cuaca merupakan keadaan fisik atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu dalam jangka pendek. Klimatologi pertanian ialah cabang ilmu iklim atau cuaca terapan yang mempelajari tentang hubungan antara proses-proses fisik di atmosfer (unsur-unsur cuaca) dan proses pertanian. Tercakup didalamnya antara lain hubungan antara faktor iklim dengan produksi pertanian. Sasaran yang hendak dicapai oleh klimatologi pertanian ialah untuk memahami dan mengkaji proses-proses yang terjadi pada perubahan lingkungan fisik disekitar organisme pertanian akibat perkembangan organisme tersebut serta dampak perubananya bagi organisme itu sendiri.
Unsur-unsur cuaca yang diamati dalam klimatologi pertanian meliputi: radiasi matahari, suhu, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, evaporasi, curah hujan, angin,awan dan lain-lain. Sedangkan unsur pertanaian yang diamati tergantung pada tujuan peneliat pertanian tersebut seperti : fase pertumbuhan tanaman, produksi tanaman, serangan hama dan penyakit dan lain-lain
Menurut WMO (World Meteorology Organization) dalam penempatan stasiun klimatologi pertanian diutamakan di stasiun percobaan Agronomi, Hortikultura, Peternakan, Kehutanan, hidrologi, lembaga penelitian tanah, Kebun raya ataupun cagar alam serta daerah yang perubahan cuacanya sering menyebabkan kerugian.Penempatan stasiun klimatologi/meteorology sedapat mungkin memenuhi syarat antara lain :
1.     Sekeliling luasan terpelihara dengan tanaman penutup (rerumputan atau tanaman yang rendah) sebatas pada pengaruh gerakan angin.
2.     Disekitar atau dekatnya tidak ada jalan raya (jalan besar)
3.     Tempatnya pada tanah yang datar.
4.     Bebas atau jauh dari bangunan dan pohon-pohon besar.
5.     Letak stasiun jangan terlalu jauh dengan pengamat dan keperluan pengamatan. Hal ini akan lebih baik dalam ketepatan waktu dan kondisi yang dapat dipercaya.
Syarat tanam peralatan klimatologi yaitu mewakili keadaan iklim seluas mingkin kawasan wilayah yang diinginkan. Stasiun dibuat pada sebidang lahan datar dengan ditanami rumput seragam setinggi sekitas 5 cm. Stasiun harus bebas dari penghalang. Stasiun harus diberi pagar kokoh. Ukuran luas stasiun beragam, mulai dari 2 m x 2 m hingga 50 m x 50 m. Mengetahui koordinat dan tinggi dari muka laut stasiun tersebut.
Beberapa alat pengukuran yang digunakan dalam klimatologi yaitu:
ALAT PENGUKUR RADIASI MATAHARI
Pengukuran lamanya sinar matahari bersinar dimaksudkan untuk mengetahui intensitas dan berapa lama/ jam matahari bersinar mulai terbit hingga terbenam. Matahari dihitung bersinar terang jika sinarnya dapat membakar pias Campble stokes. Lamanya matahari bersinar dapat dinyatakan dalam presentase atau jam. Untuk keperluan pemasangan dan pengamatan perlu diketahui hal-hal yang menyangkut waktu smeu lokal dan waktu rata-rata lokal. True Solar Day yaitu waktu antara dua gerakan matahari melintasi meridian. Waktu yang didasarkan panjang hari ini disebut apparent solartime atau waktu semu lokal. Waktu ini dapat ditunjukkan oleh sunshine recorder. Waktu semu lokal ialah waktu yang ditentukan oleh gerakan relatif matahari terhadap horizon. Sepanjang tahun lamanya (panjangnya) True Solar Day berbeda-beda. Untuk memudahkan perhitungan dibayangkan adanya matahari fiktif yang beredar mengelilingi bumi dengan kecepatan tetap selama setahun.
Beberapa alat ukur yang digunakan dalam pengukuran radiasi surya( radiasi matahari ) yaitu:
PENGUKUR SINAR MATAHARI CAMPBELL STOKES
Campbell Stokes,lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS JORDAN
Alat ini mencatat sendiri lamanya matahari bersinar dalam sehari yang terdiri dari dua kotak berbentuk setengah silinder dan tertutup. Di bagian dalam dipasang kertas yang sangat peka terhadap sinar matahari langsung.
Apabila seberkas matahari langsung mengenai kertas ini akan meninggalkan bekas yang gelap. Alat ini diatur sedemikian sehingga satu pias dipakai untuk pagi dan pias lainnya untuk siang hari.
PENGUKURAN INTENSITAS RADIASI MATAHARI
Untuk mengetahui intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan oleh atmosfer. Intensitas radiasi matahari ialah jumlah energi yang jatuh pada suatu bidang persatuan luas dalam satu satuan waktu
Pada prinsipnya sensor alat pengukur intensitas radiasi matahari dibagi 2 jenis :
  1. Sensor yang dibuat dari bimetal yaitu 2 jenis logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang berbeda dan diletakkan satu sama lainnya. Alat yang memakai sensor jenis ini ialah Actinograph.
  2. Sensor yang dibuat dari Thermopile seperti yang terdapat pada Solarimeter, Pyranometer dll
SOLARIMETER DAN PYRANOMETER
Untuk mengukur radaiasi matahari total, memperoleh data intensitas matahari secara kontinue, Solarimeter dihubungkan ke sebuah alat pencatat yang dinamakan Chart Recorder yang mempunyai sifat Self Balancing Potentiometric yaitu suatu recorder yang bekerjanya berdasarkan keseimbangan antara signal (tenaga listrik yang masuk berasal dari Solarimeter dengan tenaga listrik dari power supply.
ALAT PENGUKUR KELEMBABAN UDARA
Alat-alat untuk mengukur Relative Humidity dinamakan Psychrometer atau Hygrometer. Pada umumnya alat bola kering dan bola basah dinamakan Psychrometer. Dengan Hygrometer, Relative Humidity dapat langsung dibaca. Hygrometer ialah alat yang mencatat Relative Humidity.
PSYCHROMETER BOLA BASAH DAN BOLA KERING
Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :
1.      Thermometer Bola Kering      : tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
2.      Thermometer Bola Basah       : tabung air raksa dibasahi agar  suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
Suhu udara didapat dari suhu pada termometer bola kering,
PSYCHROMETER PUTAR (WHIRLING)
Psychrometer Sling/ Whirling, alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang dipasang pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang tegak lurus pada panjangnya. Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air murni. Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik). Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca cepat-cepat. Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah. Jika ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering.
Keuntungan ini adalah bentuknya yang portable dan kemurahan harganya dibandingkan dengan Psychrometer Assmann,sedangkan kerugiannya adalah harus diputar diluar sangkar, kedua Thermometernya dipengaruhi radiasi dan dari badan si pengamat.Waktu hujan tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan pembacaan.Kecepatan udara (ventilasi) mungkin terlalu kecil.
HYGROMETER RAMBUT
Hygrometer rambut merupkan pengukuran kelembapan dengan rambut menunjukkan perubahan dimensi jika kelembaban udara berubah-ubah. Perubahan dimensi dapat dipakai sebagai indikasi kelembaban nisbi udara.
Hygrometer rambut ada yang bersifat non recording dan recording (Hygrograph).
ALAT PENGUKUR ARAH DAN KECEPATAN ANGIN
Angin merupakan pergerakan udara yang disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara di suatu tempat dengan tempat lain. Dengan adanya pergerakan udara di atmosfer  ini maka terjadilah distribusi partikel-partikel di udara, baik partikel kering (debu, asap, dsb) maupun partikel basah seperti uap air. Pengukuran angin permukaan merupakan pengukuran arah dan kecepatan angin yang terjadi dipermukaan bumi dengan ketinggian antara 0.5 sampai 10 meter.
ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN
PENAKAR CURAH HUJAN BIASA ATAU PENGUKURAN CURAH HUJAN MANUAL
Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak dapat mencatat sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari :
  • Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat.
  • Bak tempat penampungan air hujan.
  • Kaki yang berbentuk tabung silinder.
  • Gelas penakar hujan.
PENAKAR HUJAN JENIS HELLMAN
Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/ digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dhitung/ ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.
1.2.Tujuan Praktikum : Mengenal stasiun cuaca/iklim dan sistem peralatannya.

























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Stasiun Observasi Meteorologi/Klimatologi dibangun untuk pengukuran satu atau beberapa elemen meteorologi. Stasiun observasi meteorologi dapat diklasifikasikan menjadi:
§  Stasiun sinoptik darat dan laut yang dapat dibagi lagi menjadi stasiun observasi permukaan dan stasiun observasi udara atas, misalnya pilot balon, radiosonde, radiowind, atau rawinsonde.
§  Stasiun klimatologi terdiri dari stasiun hujan atau stasiun untuk tujuan khusus. Stasiun ini diakukan oleh observer volunteer yang observasinya dilakukan harian (Bayong Tjasyono, 2004).
Dalam klimatologi ada dua macam observasi:
1)     Observasi visual atau panca indera (sensory observation) yaitu observasi tanpa memakai alat pengukur melainkan berdasarkan pengalaman saja.
2)     Observasi instrumental (instrumental observation) yaitu observasi yang dilakukan dengan bantuan alat pengukur yang harus dipasang menurut aturan baku (Setiawan, 2003).
Unsur cuaca dan iklim utama seperti suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, tekanan udara, angin, durasi sinar matahari, dan beberapa unsur iklim yang kurang penting. Faktor yang mempengaruhi unsur iklim sehingga dapat membedakan iklim di suatu tempat dengan iklim di tempat lain disebut kendali iklim. Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut.. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, sel semi permanen tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut, dan badai (Bayong Tjasyono HK, 2004).
              Adapun alat-alat meteorologi yang ada di Stasiun Meteorologi Pertanian diantaranya alat pengukur curah hujan (Ombrometer tipe Observatorium dan Ombrograf), alat pengukur kelembaban relatif udara (Psikometer Assman, Psikometer Sangkar, Higrograf, Higrometer, Sling Psikometer), alat pengukur suhu udara (Termometer Biasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum, dan Termometer Maximum-Minimum Six Bellani), alat pengukur suhu air (Termometer Maksimum-Minimum Permukaan Air), alat pengukur panjang penyinaran matahari (Solarimeter tipe Jordan, Solarimeter tipe Combell Stokes), alat pengukur suhu tanah (Termometer Permukaan Tanah, Termometer Selubung Kayu, Termometer Bengkok, Termometer Maksimum-Minimum tanah, Termometer Simons, Stick Termometer), alat pengukur intensitas penyinaran matahari (Aktinograf), alat pengukur evaporasi (Panci Evaporasi Kelas A, Piche Evaporimeter) dan alat pengukur kecepatan angin (Cup Anemometer, Hand Anemometer, Biram Anemometer) (Prawirowardoyo, 1996).
Pemeliharaan alat jenis pencatat:
A.    pada statiun klimatologi
  • Lihat, apakah alat mencatat dengan semestinya atau tidak
  • Bacalah angka pada alat tersebut.
  • Buatlah tanda waktu pengamatan pada pias
B.    mengganti pias harian atau mingguan.
·       Lihat apakah tinta tidak menyumbat ujung pena.
·       Bersihkan pena bila perlu
·       Putarlah jam yang menggerakkan pias dengan cuikup agar tidak mati sebelum waktunya.
·       Tulis waktu,tangaal, bulan dan tahun pemasanganserta nama station pada pias yang baru.
·       Letak pias pada silinder sedemikian rupa sehingga ujung luar tertutup rapi.
·       Letakkan pena pada pias dengan wakttu yang cocok.
Jenis alat yang diukur adalah sebagai berikut:
Alat pengukur unsur iklim
·       Alat pengukur suhu udara
·       Alat pengukur suhu tanah
·       Alat pengukur kelembapan udara
·       Alat pengukur tekanan udara
·       Alat pengukur hujan
·       Alat pengukur penguapan
·       Alat pengukur hujan.
                                                                          (Penuntun Praktikum klimatologi,2013)

Agar kebenaran dan keterampilan data terhadapsekitar dapat dipenuhi serta keamanan peralatan dapat terjamin maka suatu stasiun harus memenuhi beberapa persyaratan. Syarat-syarat tersebut antara lain :
  • Mewakili keadaan iklim seluas mungkin kawasan wilayah yang dinginkan
  • Stasiun dibuat pada sebidang lahan datar dengan ditanami rumput seragam setinggi 5 cm
  • Stasiun harus bebas dari penghalang
  • Faktor lingkungan yang bersifat khusus seperti : rawa, sungai, danau, gunung, harus dihindari dan untuk daerah seperti itu harus dibuat stasiun tambahan.
(Kartasapoetra, 1986)
Stasiun klimatologi/meteorologi merupakan taman tempat peralatan yang mengukur unsur-unsur iklim/cuaca secara kontinyu. Ia merupakan lapangan daftar berumput dengan luas sesuai dengan macam alat yang ada di dalamnya.Ada macam-macam kelas stasiun sesuai dengan tingkat kelengkapan macam data unsur-unsur cuaca/iklim yang diamati :
Ø Stasiun klimatologi kelas I
Ø Stasiun klimatologi kelas II
Ø Stasiun klimatologi kelas III
Ø Stasiun Meteorologi Pertanian khusus ( kelas IV)
Ø Stasisn Meteorologi pertanian khusus (SMPK)
Ø Stasiun Hujan
Stasiun iklim/cuaca didirikan dengan tujuan antara lain agar ketepatan dan keamanan data yang diperoleh terjamin. Unsur-unsur yang diamati diharapkan menggambarkan keadaan umum iklim/cuaca setempat. Untuk itu stasiun dibangun pada lokasi yang dapat mewakili keadaan sekitarnya secara luas dengan menghindari lokasi yang ekstrim (Penuntun Praktikum  klimatologi.2013).
Klimatologi yang pengukurannnya dilakukan secara kontinyu dan meliputi periode waktu yang lama paling sedikit 10 tahun, bagi stasiun klimatologi pengamatan utama yang dilakukan meliputi unsur curah hujan, suhu udara, arah dan laju angin, kelembapan, macam dan tinggi dasar awan, banglash horizontal, durasi penyinaran matahari dan suhu tanah . oleh karena itu persyaratan stsiun klimatologi ialah lokasi, keadaan stasiun dan lingkungan sekitar yang tidak mengalami perubahan agar pemasangan dan perletakan alat tetap memenuhi persyaratan untuk menghasilkan pengukuran yang dapat mewakili (prawirowardoyo, 1996).


BAB III
METODELOGI

3.1 Waktu dan tempat : 
     Waktu : kamis / 07 November 2013
     Tempat : Laboratorium Ilmu Tanah
3.2 Alat dan Bahan :
     -Stasiun iklim
     -Seluruh peralatan pengukuran unsur cuaca / iklim yang ada di laboratorium dan di stasiun
3.3 Cara Kerja :
     Pengenalan Stasiun
1 Mendatangi  stasiun klimatologi, kemudian lihat ukuran stasiun , penutup tanah pada stasiun    dan tata letak alat alat di dalamnya stasiun.
2 Memperlihatkan lingkungan stasiun,bagaimana keadaan bangunan, pohon penghalang lainnya. Berapa kira kira jaraknya ?
Pengenalan Alat
1 Mengamati setiap alat yang diperagakan, baik yang di dalam stasiun maupun yang terdapat di dalam laboratorium.
2 mencatat nama setiap alat, apa sensornya dan bagaimana cara kerjanya.




           










BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN
      Alat alat pengukur unsur cuaca yang diamati, yaitu :
No
Gambar
Keterangan
PENGUKUR RADIASI SURYA
1
Campbel stokes mengukur lama penyinaran
Cara Kerja: Pemfokusan sinar matahari
PePemasangan alat sedemikian rupa sehingga :
Mangkuk tempat pemasangna kertas pias harus menunjukkan arah timur barat.
Bagian bawah alat harus datar (diatur dengan leveling).
Lensa bola bersama dengan kertas pias dimiringkan sesuai dengan letak lintang tempat pengamatan.
Cara pengamatan :
Kertas pias dipasang dan diganti tiap sore hari pada pukul 18.00.
Kertas pias yang digunakan ada tiga macam, yaitu bentuk lurus, bengkok panjang dan bengkok pendek.
Jadwal penggunaan masing-masing bentuk kertas pias tergantung letak pengamatan dan kedudukan matahari terhadap tempat tersebut.
Pengukuran panjang penyinaran aktual dilakukan dengan ketelitian 0,1 jam dengan ketentuan sebagai berikut :
Noda langsung bundar dihitung ½ panjang garis tengah noda.
Noda berbentuk titik, setiap dua atau tiga kali dihitung 0,1 jam .
Noda berbentuk garis berlubang, dihitung dikurangi 0,1 jam setiap pemusatan.
  Noda berbentuk garis tidak berlangsung, tidak pada dikoreksi.
2
Solarigraf

PENGUKUR SUHU
3
Termometer Biasa

Prinsip Kerja                  :Muai ruang zat cair
Cara Kerja:
Dipasang sekaligus sebagai termometer bola kering pada psikrometer sangkar
Cara pengamatan :
1.      Suhu udara dapata dibaca pada skala termometer dengan ketelitan pembacaan 0,1ºC.
2.      Mata pengamat harus tegak lurus terhadap kolom air raksa.
3.      Pengamatan dilakukan tiga kali sehari, pada pukul 07.00, 13.00 dan 18.00.

Dapat digunakan sebagai pengukur suhu udara atau suhu tanah sesuai dengan naik turunnya cairan atau perubahan sensor logam yang dapat dibaca teraannya.
Biasanya diletakkan 120 cm dari permukaan tanah.


Termometer maksimum
 Prinsip Kerja :
 Muai ruang zat cair yang dimofikiasi dengan celah sempit
Alat di pasang pada sangkar meteo dan dipasang miring ±2º terhadap sumbu horizontal, dengan bagian reservoir lebih rendah
1.      Suhu maksimum dapat dibaca tepat pada permukaan kolom air raksa.
2.      Setelah pengamatan, alat dipasang pada posisibagian reservoir disebelah luar dan dikibaskan sampai tidak terdapat pemutusan kolom air raksa pada celah sempit dan dipasang untuk pengamatan hasil selanjutnya.
3.      Pengamatan dilakukan sore hari pada pukul 16.00.

Termometer minimum
Mengukur suhu udara ekstrim rendah. Zat cair dalam kapiler gelas adalah alkohol yang bening. Pada bagian ujung atas alkohol yang memuai atau menyusut terdapat indeks. Indeks ini hanya dapat didorong ke bawah pada suhu rendah oleh tegangan permukaan bagian ujung kapiler alkohol. Bila suhu naik alkohol memuai, indeks tetap menunjukkan posisi suhu terendah.
Prinsip kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu minimum).


Termometer Suhu Tanah
 Prinsip Kerja                  : Muai ruang zat cair
Alat bersifat portable, alat diletakkan diatas permukaan tanah

Termograf
Alat ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu. Thermograph ini adalah logam panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar. Bentuk bimetal merupakan spiral. Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan sekrup penyetel halus, sehingga letak pena dapat diatur. Ujung lain dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu horizontal sehingga dapat menimbulkan track/ rekaman pada kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur naik, ujung bimetal menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya. Sebelum dipakai, thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai untuk mengukur atmospher.

Pengukur Kelembapan Nisbi



Higrofrag
Prinsip Kerja                  : Sifat kembang kerut benda higroskopis
Cara pemasangan alat : Di pasang pada sangkar meteo
Cara kerja :   
Dipasang kertas grafik pada silinder yang dapat berputar secara otomatis.
Penggantian kertas grafik dilakukan sekali dalam seminggu.
Kelembaban nisbi udara dalam satuan persen (%) ddapat dibaca pada kertas grafik.
Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui ayunan kelembaban nisbi udara selama satu minggu.
Higrometer
Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembaban pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera. Kelembaban yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan tersebut.
Higrometer rambut menunjukkan perubahan dimensi jika kelembaban udara berubah-ubah. Perubahan dimensi dapat dipakai sebagai indikasi kelembaban nisbi udara.
Hygrometer rambut ada yang bersifat non recording dan recording (Hygrograph). Rambut merupakan sensor dari alat ini.

Sling Psikrometer
  Prinsip Kerja                  : Berdasar sistem termodinamika
         Cara kerja alat :
Sebelum digunakan, kain kasa pada TBB ditetesi dengan air secukupnya.
Selanjutnya Sling Psikrometer diputar ± 33 kali dengan kecepatan 4 putaran/detik atau lebih kurang sama dengan kecepatan angin 2,5 m/detik.
 Pengamatan dilakukan tiga kali dalam sehari, pada pukul 07.00, 13.00 atau 14.00 dan pukul 18.00.
Mula-mula dilakukan pembacaaan suhu termometer bola basah (TBB) kemudian termometer bola kering (TBK).
Pembacaan dilakukan sampai ketelitian 0,1ºC. Kelembaban nisbi suatu saat dicari dalam tabel, berdasarkan nilai selisih suhu pada TBK dab TBB.
Bagian atas menentukan kelembapan
Bagian bawah menentukan suhu


Termometer bola basah dan bola kering
Definisi : Alat ini berfungsi untuk mengukur temperatur udara. Thermometer Bola Basah adalah Thermometer biasa (Bola Kering) dengan bolanya terbungkus dalam kain yang selalu basah oleh air murni.Dry Bulb temperature (Temperatur bola kering)Yaitu skala suhu yang ditunjukkan oleh thermometer bulb biasa dengan bulb dalam keadaan kering. Satuan untuk suhu ini biasanya dalam celcius atau fahrenheit. Wet Bulb Temperature  (Temperatur bola basah)
Yaitu suhu bola basah. Sesuai dengan namanya “wet bulb”, suhu ini diukur dengan menggunakan thermometer yang bulbnya dilapisi dengan kain yang telah basah kemudian dialiri udara yang ingin diukur suhunya. Perpindahan kalor terjadi dari udara ke kain basah tersebut. Kalor dari udara akan digunakan untuk menguapkan air pada kain basah tersebut, setelah itu baru digunakan untuk memuaikan cairan yang ada dalam thermometer.
Pengukuran Angin

  Anenometer
Cara kerja alat :
Alat dipasang pada tiang/menara  dengan ketinggian 0,5 m, 2 m, atau 10 m sesuai dengan masing-masing penggunaan.
Pemasangan harus pada tempat yang terbuka, jarak benda terdekat paling sedkit 10 kali tinggi benda tersebut.
 Cara pengamatan :
Tiap pagi hari pukul 07.00 dibaca angka pada alat pencatat.
Rerata kecepatan angin dapat dihitung dari besarnya selisih pembacaan hari II dengan pembacaan I (jarak tempuh angin) dibagi dengan waktu antara bedapengamatan tersebut (periode satu hari : 24 jam).
Satuan pengamatan adalah km/jam.
Arah angin diukur berdasarkan datangnya angin,sedangkan kecepatan diukur berdasrkan jarak yang ditempuh oleh udara yang begerak dalam jangka waktu.
Anemograf,memiliki funsi yang sama namun alat itu bekerja dengan menggunakan sensor yang menghasilkan grafik.
Pengukur curah hujan



Ombrometer (pengukur curah hujan manual)
Alat di tempatkan dilapangan terbuka dengan jarak terhadap pohon atau bangunan terdekat sekurang-kurangnya sama dengan tinggi pohon atau bangunan tersebut.
2.      Permukaan mulut corong harus benar-benar horizontal dan di pasang pada ketinggian 120 cm dari permukaan tanah , dan luas permukaan 100 cm2
     Cara pengamatan :
Pengamatan dilakukan setiap pukul 06.30 pagi.
1.      Data curah hujan harian didapat dengan jalan dibuka dan airnya ditampung dalam gelas penakar yang bersatuann mm tinggi air.
2.      Ketelitian pengamatan sampai 0,2 mm.
3.      Hujan kurang dari 0,5 mm dianggap tidak ada meskipun tetap dicatat.
4.      Jika gelas penakar penuh, pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur volume air yang tertampung dengan gelas ukur biasa. Karena luas penampang pengukuran curah hujan 100 cm² sehingga setiap volume 10 cm² berarti sama dengan 1 mm tinggi permukaan air. Untuk menentukan curah hujan digunakan rumus volume curah hujan / luas penampang.

1.     Ombrograf
Cara kerja
Syarat penempatan alat seperti Ombrometer.
Alat dipasang diatas permukaan tanah dengan tinggi permukaan mulut corong 40 cm dari permukaan tanah.
kertas grafik dipasang pada silinder yang berputar secara teratur secara otomatis.
Penggantian kertas grafik dilakukan 1 minggu sekali.
Pencatatan curah hujan bersifat kumulatif, dengan kapasitas maksimum penampungan 60 mm (satuan pencatat dalam mm).
 Banyaknya curah hujan dan terjadinya hujan(waktu dan intensitas) dapat dibaca dari kertas grafik.
4.2 PEMBAHASAN

Pada praktikum ini membahas tentang pengenalan stasiun meteorologi dan peralatannya. Alat-alat ini digunakan dalam menentukan iklim di suatu tempat. Alat-alat peraga yang di gunakan dalam praktikum ini terdiri dari peralatan manual dan peralatan sistem AWS ( Automatic Weather Stasiun).
Peralatan klimatologi dibagi menjadi 2 yaitu alat manual dan alat otomatis.alat manual adalah alat yang menggunakan penghitungan kembali atau menghasilkan data, sedangkan otomatis adalah alat yang menggunkaan sensor yang menghasilkan grafik.
Peralatan manual terdiri atas alat pengukur curah hujan, alat pengukur kelembaban nisbi udara, alat pengukur suhu udara, alat pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara,  alat pengukur suhu tanah, alat pengukur suhu air, alat pengukur panjang penyinaran,alat pengukur intensitas radiasi matahari, dan alat pengukur kecepatan angin.
Untuk mengukur curah hujan digunakanlah alat pengukur curah hujan yang terdiri atas dua macam yaitu Ombrometer dan Ombograf. Prinsip kerja dari kedua alat ini adalah sebagai penampung curah hujan dan berdasarkan sistem pelampung.
Untuk mengukur nisbi udara digunakanlah alat pengukur nisbi udara yang juga terdiri atas dua macam yaitu termometer bola basah dan bola kering dan Higrograf. Higrograf adalah berdasarkan sistem termodinamika dan berdasarkan sifat kembang kerut benda higroskopis, alat pengukur kelembapan yang relative digabung dnegan alat pengukur suhu,sama halnya dengan termometer bola basah dan kering yang perhitungan energi penguapan.
Untuk mengukur suhu udara digunakanlah alat pengukur suhu udara yang terdiri atas lima macam yaitu Termometer Biasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum, Termometer Tanah dan Termograf. Kelima alat ini mempunyai prinsip kerja dengan muai zat cair. Perbedaannya adalah untuk Termometer Biasa dan Termometer Maksimum menggunakan muai zat cair air raksa sedangkan untuk Termometer minimum menggunakan muai zat cair dari alkohol dan untuk Termometer Minimum dengan alkohol sedangkan temograf dengan sensor dari logam.
Untuk mengukur suhu dan kelembaban nisbi udara digunakanlah alat pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara yang terdiri atas dua macam yaitu Termohigrometer dan Termohigrograf. Kedua alat ini mempunyai prinsip kerja yang sama yaitu dengan muai dwi-logam dan higroskopis rambut.
Untuk mengukur suhu tanah digunakanlah alat pengukur suhu tanah Termometer Permukaan tanah. Alat ini mempunyai prinsip kerja yang sama yaitu dengan muai zat cair.
Untuk mengukur temperatur air digunakan alat pengukur temperatur maksimum-minimum air dengan prinsip kerja dengan muai zat cair.
Untuk mengukur panjang penyinaran digunakanlah alat pengukur panjang penyinaran yang terdiri atas dua macam yaitu Solarimeter tipe Yordan dan Solarimeter tipe Compbell-Stokes. Prinsip kerja kedua alat ini adalah dengan reaksi fotokhemis dan pemfokusan sinar matahari.
Untuk mengukur radiasi matahari digunakanlah alat pengukur intensitas radiasi matahari yang dinamakan solarimeter dan solarigraf yang kerjanya ditentukan oleh sensor. Untuk mengukur kecepatan angin digunakanlah alat pengukur kecepatan angin yaitu Anemometer Stasiun klimatologi merupakan taman tempat peralatan yang mengukur unsur-unsur iklim/cuaca secara kontinyu. Ia merupakan lapangan datar berumput dengan luas banyak alat yang ada di dalamnya
Pengamatan di lakukan pada dua stasiun yaitu;  stasiun manual dan stasiun otomatik, pada stasiun manual terdapat alat pengukur curah hujan yang dinamakan ombrometer, pengamatan dilakukan kurang lebih 12 jam yaitu, dari jam 7.30, 15.30, dan 17.30. Pada tempat di mana ombrograf ini berada adapun luas lahannya kurang lebih 10x10 meter dan permukaan tanah tidak rata, Ombrograf mempunyai luas permukaan 100 m2 dengan peletakan alat setinggi 120 cm dari permukaan tanah, dan pada stasiun ini juga terdapat sangkar cuaca yang merupakan rumah atau kotak berventilasi yang digunakan untuk melindungi alat yang peka terhadap pengaruh langsung keadaan luar atau gangguan luar yang menyebabkan alat tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari unsur yang diukur. Alat tersebut antara lain termometer udara, hygrometer, termograf, hygrograf, evavorimeter piche, dan lain-lain. Sangkarnya harus mempunyai ventilasi yang baik agar pengukuran udara luar terwakili secara tepat.
Sedangkan pada stasiun otomatik terdapat alat ukur curah hujan yang disebut Omrograf, fungsinya sama seperti Ombrometer tapi, cara kerjanya lebih cepat dan praktis dari pada ombrometer, karena ombrograf merupakan alat otomatis. Stasiun otomatik merupakan stasiun multi fungsi yakni dalam satu alat terdapat tiga fungsi yaitu untuk mengukur curah hujan, kelembaban, dan untuk mengukur kecepatan angin, adapun nama alatnya antara lain:
Higrometer, aninograf, dan ombrograf. Luas stasiun ini berkisar 5x5 m dan keberadaannya 120 cm dari permukaan tanah. ­
BAB V
PENUTUP

5.1. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan tentang Pengenalan Stasiun Meteorologi dan Peralatannya dapat disimpulkan bahwa:
1 Stasiun klimatologi/meteologi merupakan peralatan yang mengukur unsur-unsur iklim/cuaca secara kontininyu.
2 Alat-alat pengukur cuaca terdiri dari peralatan manual dan peralatan sistem Automatic weather Station (AWS).
3 Alat-alat ini pengukur cuaca memiliki fungsinya masing-masing dan prinsip kerja yang berbeda-beda.
4 Tingkat ketelitian alat dengan sistem AWS lebih tinggi dibandingkan dengan peralatan manual.
5.2. Saran
Diharapkan sebelum melakukan praktikum agar alat alat klimatologi di persiapkan dengan baik dan alat alatnya diperlengkapi.











Daftar Pustaka
Bayong, T.H.K, 2004. Iklim dan lingkungan, Penerbit PT Cendikia Jaya Utama, Bandung

Kartasapoetra, A.G., 1986. KLIMATOLOGI Pengaruh Cuaca Iklim terhadap Tanah dan Tanaman. Bumi Aksara, Jakarta.

Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Penuntun Praktikum Agroklimatologi,2013. Universitas Bengkulu.Bengkulu


Setiawan, A. C. 2003. Otomatisasi stasiun cuaca untuk menunjang kegiatan pertanian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar